Sunday, April 17, 2011

The Interview

Sungguh gue ga akan bisa disuruh jadi reporter, wartawan or apa pun itu. Gue mati gaya kalau disuruh mewawancara seperti hari ini, gue wawancara staff dari salah satu arena d TMII dan gue hanya menanyakan hal2 yg gue catat dari rumah, saya ga bs improvisasi. Untung bapaknya sungguh bersahabat dan memberi input dengan murah hati alian ga pelit.

Sungguh, menyebalkan bahwa kenyataannya gue mesti presentasi minggu depan dan gue bahkan ga ada gambaran mesti presentasiin apaan. Tanggung jawab ini diberikan pada org yg salah : belum cukup ilmu, ga punya bakat ngomong dan ga suka bicara di depan orang banyak. Entah gue harus bagaimana supaya bisa dengan halus tapi tegas bahwa gue ga mau dimasukin lagi dalam siklus dwi-bulanan ini. Gue mungkin terlalu nurut, sehingga ga bisa melawan. Kalau sekarang saya berontak, sudah telat keknya. Karena kenurutan gue sudah berlangsung belasan tahun lamanya.

Ini masalah ikrar juga. Bohwat.

No comments:

Post a Comment