Friday, November 1, 2013

I Miss You, Dad


Seems like it was yesterday when I saw your face
You told me how proud you were, but I walked away
If only I knew what I know today, ooh, ooh
I would hold you in my arms, I would take the pain away
Thank you for all you've done, forgive all your mistakes
There's nothing I wouldn't do to hear your voice again
Sometimes I wanna call you but I know you won't be there
Oh, I'm sorry for blaming you
For everything I just couldn't do
And I've hurt myself by hurting you
Some days I feel broke inside but I won't admit
Sometimes I just wanna hide 'cause it's you I miss
And it's so hard to say goodbye when it comes to this, ooh
Would you tell me I was wrong? Would you help me understand?
Are you looking down upon me? Are you proud of who I am?
There's nothing I wouldn't do to have just one more chance
To look into your eyes and see you looking back
Oh, I'm sorry for blaming you
For everything I just couldn't do
And I've hurt myself, oh
If I had just one more day
I would tell you how much that I've missed you
Since you've been away
Oh, it's dangerous
It's so out of line
To try and turn back time
I'm sorry for blaming you
For everything I just couldn't do
And I've hurt myself
By hurting you

Wednesday, March 13, 2013

Live The Life You Can Afford

Judul di atas mengutip judul blog salah satu kawan gue, mengingat kondisi keungan belakangan ini agak seret-seret gimana gitu.

Berdasarkan tulisan kawan gue, di usia 20an tahun ini harusnya kita udah ga bergantung, secara ekonomi, pada ortu kita. Dan hiduplah sesuai dengan pendapatan kita, bukan malah hura-hura dari kreditan doank.

Gue, pada dasarnya ga suka soal kredit-kreditan. Tapi, berhubung cc gue lagi adain promo point 3x lipat tiap belanja di hari kemenangan MU, i guess bisa buat ditukerin annual fee tahun depan. Dan utang gue pake cc bukannya yg gede-gede. Hanya sebatas belanja dan makan.

Bagi gue, lebih enak bayar lunas daripada ngutang. Maka saat gue menginginkan sesuatu yg mana bagi gue mahal, gue akan nyicil dulu bayar di muka alias nabung di sebuah celengan. Lucunya adalah saat semua duit itu terkumpul, gue ga jadi beli thu barang karena rasanya sayang duit udah cape2 gue kumpulin sekian lama kog buat beli gituan.

Di usia 20an ini, gue sangat bersyukur di mana gue dapat kerjaan yg walaupun bikin emosi jiwa, tapi sometimes gue cuma perlu hadir dan gaji gue tetep masuk secara rutin. Dan lagi, I have a great MOM yg bersedia bangun pagi2 masakin gue bekal (hemat 10000 per hari). And a super DAD yang selalu antar jemput gue ke halte busway. (hemat 4000 per hari). Dan bisa dibilang gue ga pernah beli barang yang mahalnya kebangetan dan ternyata useless. Maksud gue adalah terdapat beberapa fase saat gue ingin membeli suatu barang.


  1. Gue liat, suka. Gue bookmark (bisa di inet, bisa di otak).
  2. Gue liat lagi. Bagus kalau ternyata tuh barang udah sold out.
  3. Kalau ternyata masih ada, gue pertimbangkan, jangka guna tuh barang.
  4. Kalau ga terlalu guna, delete bookmark.
  5. Kalau guna, gue cari alternatif lain lebih murah dengan kualitas di atas kalau bisa.
  6. Kalau udah oke, gue beli.


See? Susah bener kalau jalan ke mall sama gue. Gue aja benci banget sama diri sendiri kalau lagi belanja. Jadi, gue ga pernah berhasil kalau misal dadakan ada party, dan gue mesti dapat baju hari itu juga, gue jamin tu baju cuma dipake sekali doank. Tapi kadang, ada bbrp hal yg gue liat lgsg jatuh hati dan itu ga bs diganggu gugat. Dan biasanya hal itu ternyata ga guna. Let me say, Hello Kitty stuffs.

Tindakan gue itu mungkin juga bisa dibilang pelit, bisa dibilang irit, bisa dibilang stress. Soalnya gue tau dapat duit itu ga gampang. Dari kecil gue melihat sulitnya dapet duit, dari SMP gue ngerasain sulitnya dapet duit, dan saat sekarang gue ngerasa sulitnya ngeluarin duit. Ternyata banyak kebutuhan tak terhindarkan dalam hidup ini, dan ga kecil nilainya.

Kadang gue sempet iri dengan orang-orang yang ga usah susah-susah, but they can afford almost everything. Eat what they like, dress beautifully, new gadgets, etc. Tapi sekarang gue cukup bangga dengan diri gue, karena gue mendapatkan apa yg gue punya dengan hasil kerja gue sendiri, bukan sumbangan orang lain, bukan dari orang tua, bukan dari lain-lain, tapi murni gue sendiri. Walau ga se-wah punya orang, tapi toh gue tetep bisa hidup.

Next targets sudah gue angan-angankan, tinggal menunggu waktu sambil terus menimbun modal :)

Sekarang gue udah mau 24 tahun. Which is, bagi gue, udah saatnya gue nyicil pulangin modal ortu selama 24 tahun ini gedein gue. Well, gue juga bukannya anak yang rajin nyetor sebagian gaji gue ke ortu. Tapi ada berbagai cara lain selain uang, kan?

Wednesday, January 30, 2013

scoop-ing

I'm no longer a frequent blogger, but I'll be back in the right time *cool*

Hari ini gue bela-belain ke CL pulang kantor untuk menunaikan voucher 100rb yg gw beli di disdus sekitar 2 bulan lalu.. Voucher untuk belanja di Scoop, toko yg isinya barang lucu-lucu..

Dan tibalah gue di sana, muter-muter dalam toko itu. Mungkin gue harus mengkoreksi pernyataan di atas : Scoop, toko yg isinya barang lucu-lucu------tapi bo lo yong. Biarkan gue sampaikan dalam bahasa gue sendiri. Yak, karena gue keliling di sana hampir setengah jam, mungkin lebih, hanya untuk memilih barang apaan yang harus gue tukerin sama voucher gue itu.

Memang harus diakui, barang di sana lucu-lucu, tapi memang harus diakui juga kalau barang sekedar lucu namun bo lo yong, buat apa? Yang ada gue didamprat mami karena menuh-menuhin rumah doank.

Sebutlah, gelas-gelas keramik dengan print lucu banget. Tadinya gue pengen beli itu, tapi mengingat ukurannya kecil, buat gue minum seteguk juga abis.

Ada lagi boneka teddy bear kecil, gantungan gitu, tapi pakai kaos bertuliskan tanggal dan bulan. Tadinya gue pikir wah kebeneran nih kado valentine buat si koko. Tapi masa kasih boneka ya ke laki? Gue aja kaga suka dikasih boneka---ya kecuali BearAn. *cupcup BearAn*

Aaaah pokoknya banyak lah yang menjadi calon gue, tapi akhirnya yg gw bawa pulang adalah satu botol air, seperangkat alat makan, dan sebuah dompet koin. WHY????

Botol air ini juga bukannya bisa memenuhi kebutuhan dahaga gue sih, mengingat volumenya cuma 400 ml. Setengah dr volume botol gw sekarang. Tapi botol ini ada saringan tehnya.. Jadi kalau gue seduh teh gitu, daunnya ga berceceran ke mana-mana. Botol macam gini gue udah pengen beli dr dulu-dulu tp rasanya sayang HAHAHAHA ----- lalu sampai rumah Mami bilang "Bahan plastik kek begini emang bisa buat seduh pake air panas?" *nahloh*

Seperangkat alat makan karena kadang emang gue suka kesulitan sendok garpu ya kalau lagi traveling. Lucunya adalah alat makan dalam kotak ini bukannya ukuran anak-anak tapi beneran ukuran untuk dewasa (kek apaan aja). Soalnya gagangnya bisa dilepas-pindah. ----- lalu sampai rumah, adek gue ngoceh kenapa ga beliin gue juga? Tapi Mami bilang "Sendok garpu plastik di rumah masih banyak, bukannya buat beli yg lain aja" *salah lagi*

Kemudian sebuah dompet koin. Ini hanya untuk pembulatan aja biar jadi 100rb. Karena gue ga tau mau beli apaan lagi dan karena gue cici yang sayang adik *hahahaha* maka gue pilihin ini dompet koin gambar kucing. ----- lalu sampai rumah dia berterimakasih walaupun ga tau dompet itu mau dibuat apaan.

Intinya gue lega karena voucher gue udah habis gue pakai dan gue pulang dengan selamat sentosa tanpa kerintikan satu tetes hujan pun! Amajing!

Sunday, December 23, 2012

It Was Only Just A Dream

Sekian lama gue ga nulis, alasannya adalah malasssss dan psssst.... I've started writing in a semi-private journal.

Well, pagi ini gw kembali ke blogger untuk menceritakan mimpi gue semalam. Jadi gue terbangun dari nightmare gue dan mulai googling, karen gue tau mimpi gue kali ini artinya rada ga bagus.

Gue lagi di mal (entah mal apaan) window shopping (gue banget mimpinya). Lalu tiba-tiba setting berganti di teras loteng rumah gue yang lebih tepatnya adalah lahan jemuran baju. Gue menatap ke langit dan melihat seorang wanita terbang-terbang, seseorang yang gue yakini (dalam mimpi) adalah sejenis malaikat atau dewi. Dewi ini terbang mengikuti seorang manusia awam (gue lupa cewe apa cowo-juga lupa kenapa dia dikejar dewi). Lalu setting berubah lagi ke mal tadi dan gue merasakan gigi seri awah gue ngilu, yang kemudian gigi itu klotekan lalu copot. Kemudian gue bilang ke mama kalau gigi gue copot. Kemudian gue...

Terbangun dari mimpi itu, gue merasa tidak enak. Whether masih ngilu karena gigi copot itu atau merasa takut akan bad luck dari mimpi itu. Yah, selama ini gue selalu dikelilingi kepercayaan mistis dari keluarga gue.  Maka sebelum gue turun dan cerita ke mama papa (yang gue udah tau pasti gimana reaksinya) maka gue meraih BB gue, konek wifi (nasib BB paket gaul) dan mulai googling.

Arti mimpi gigi lepas

Ada beberapa hasil yang keluar, tentu gue klik link pertama. Ga enak banget sumpah..

Kalau yang tanggal adalah gigi bawah, artinya akan ada bencana dari orang terdekat yang usianya di bawah umur kita. Bisa jadi bencana tersebut adalah kematian dan sebagainya.

Gue langsung menoleh ke arah adik gue yang masih asik tidur. Ga, gue ga mau kehilangan dia. Maka gue mencoba cari link lain yang sekira lebih mendamaikan hati..

Kalau mimpi gigi bagian bawah tanggal, artinya akan ada yang meninggal entah itu karyawan atau pembantu.

Well, gue untungnya masih belum jadi bos. So, belum punya karyawan, dan pembantu. Gue coba googling lagi..

Sakit gigi, gigi rusak, atau gigi tanggal : Sedang dilanda krisis percaya diri.
Bertemu malaikan / aulia / dewi : Harus banyak berbuat kebaikan.

Oke, gue memilih untuk percaya yang ini aja. Memang beberapa hari ini gue seperti kehilangan kepercayaan terhadap diri gue sendiri. Tentang kerjaan gue yang gajinya ga naik-naik tapi tugasnya makin menggunung, tentang persahabatan gue yang kayaknya kog cuma hura-hura aja, tentang pernikahan yang masih ga tau kapan tapi gue udah takut sendiri karena melihat kesibukan 2 saudara gue yang getting married soon, tentang hari-hari menjelang doomsday (ya kali kalau jadi)..

Habis itu gue telpon si koko, dia cuma bilang, "kamu kumur aja buang di depan rumah, terus lempar beras." Gue bingung dan cuma menjawab,"HA?". "Iya, buang sial aja.. Sana cepetan"

Adat beda, ya gitulah. Gue cuma kumur-kumur (cukup lama, karena pas mau gue sembur ada tetangga yang lagi manasin mobilnya). Gue ga lempar beras, karena gue diajarkan ga boleh buang makanan.

Gue masuk ke kamar mama, masih meringkuk kedinginan, mama lalu menoleh dan gue pasang muka melas.. "Mamiiiii..." Mama merespon dengan santai, "Kenapa tu muka?" Gue ceritain mimpi gue, ya bagian gigi lepas doank. Papa juga ada di sana, dan respon mereka persis seperti yang gue perkirakan.

Ho e lai, phai e khi.Yang baik, datanglah. Yang buruk, pergilah.

Papi menambahkan lagi, "Tua su pien se su. Se su pien bo su" artinya masalah gede jadi kecil, masalah kecil jadi ga ada. Ya, amiiiin..

Wednesday, June 20, 2012

Only Love

2 am and the rain is falling
Here we are at the crossroads once again
You're telling me you're so confused
You can't make up your mind
Is this meant to be
You're asking me

But only love can say
Try again or walk away
But I believe for you and me
The sun will shine one day

So I just play my part
Pray you'll have a change of heart
But I can't make you see it through
That's something only love can do

In your arms as the dawn is breaking
Face to face and a thousand miles apart
I've tried my best to make you see
There's hope beyond the pain
If we give enough
If we learn to trust

But only love can say
Try again or walk away
But I believe for you and me
The sun will shine one day

So I just play my part
Pray you'll have a change of heart
But I can't make you see it through
That's something only love can do

I know if I could find the words
To touch you deep inside
You'll give my dreams just one more chance
To let this be our last goodbye