Mungkin karena sebelum tidur gue nonton Castle.
Begitu bangun, gue nangis, gue menyesali perbuatan gue di dalam mimpi itu. Gue berdoa semoga ini benar2 cuma mimpi. Gue ga bakalan jd kriminil.
Anyway, gue perlu curhat ttg TA gue. Inget gue survey ke TMII? Gue lalu bertanya2 info ttg ikan Koi ke senior gue. Dan akhirnya kemarin pagi gue bikin proposal untuk judul baru tersebut. Jem 7.30 gue start bikin proposal. Tiba2 ada sms dari Ibu Dosen kalau bimbingan yg sedianya jem 1 dimajuin jd jem 11.
Gue kalang kabut.
Jem 10.30 gue sampai kampus dan bimbingan sama Ibu Dosen. Akhirnya setelah pertimbangan yang alot, gue mendapat pencerahan. P.R.O.M.O.S.I.
Yap, ujung2nya promosi, setelah gue nyari teori ttg signage setengah mati. Gue malah banting setir ke promosi. Hebat ga?
Namun gue lalu berpikir, memang inilah jalannya. Jodoh karma gue membawa gue ke tempat dan orang-orang yang lalu dapat membantu gue menyelesaikan skripsi gue ini, sedangkan gue bisa membantu mereka menyelesaikan tugas mereka juga. Inilah simbiosis mutualisme.
Lucunya lagi, entah kenapa, Ipit tiba2 BBM gue. Perlu gue jelaskan dari awal. Tadinya kan gue signage perumahan. Lalu dia terpilih signage apartemen. Sesama kawasan hunian. Lalu kami pun akhirnya menemui kendala dan berniat ganti lokasi, saya signage Dunia Air Tawar, sedangkan dia signage Kampung Maen, keduanya berlokasi di pinggiran Jakarta, dan kita ini sudah sepakat saling nemenin nanti pas survey. Di sini kami merasa jodoh kami berdua sangat besar, nasib kita selalu sejalan, mengingat KP pun kita di tempat yang sama.
Tiba2 kemarin BBM gue bunyi dan Ipit bilang kalau dia ganti jd promosi. Alangkah terkejutnya gue lalu tertawa konyol di depan dosen pembimbing gue, ASTAGA KITA SENASIB LAGI!
Jodoh ini terlalu kuat, entah dia ini kembaran gue yang terpisah dari kehidupan sebelumnya atau gimana? Yang pasti kalau memang kembar, salah satu dari kita pasti sudah bermutasi, entah gue yang jadi belo, apa dia yang jadi sipit. Hahaha.
Akhir kata, gue mau sampaikan sesuatu atas apa yang gue liat tadi sore.
Kenapa hatiku cenat cenut tiap ada kamu
Selalu peluhku menetes tiap dekat kamu
Kenapa salah tingkah tiap kau tatap aku
Selalu diriku malu tiap kau puji aku
Selalu peluhku menetes tiap dekat kamu
Kenapa salah tingkah tiap kau tatap aku
Selalu diriku malu tiap kau puji aku
No comments:
Post a Comment