Waktu gue kecil mungkin gue ga sadar, baru beberapa tahun belakangan saat gue udah nyambung akal sehatnya, gue tau bahwa kakek dalam gue meninggal sehar sebelum Dad ultah. Dan itu aja rasanya gimana banget bagi gue, gue coba berpikir seakan-akan gue ini Dad pada hari meninggalnya. Seperti gue udah punya banyak rencana untuk merayakan ultah gue bersama keluarga dan tiba2 salah satu dari keluarga gue gone. Bukan saja rencana gue batal semua, tapi juga seluruh keluarga dirundung awan gelap.
Dan pagi tadi, saat gue terbangun dr tidur jem 5 dan bukannya mandi, malah OL, gue buka FB dan ada notif hari ini ultah cici sepupu gue di Sumatera sana, ya walau gue ga deket bgt sama dia, gue patutnya mengucapkan donk. Namun, makin gue scroll newsfeed ke bawah, gue membaca statusnya..
W harus keilangan papa di ari ulang tahun... love u father...
Sontak gue antara percaya ga percaya, tapi adakah orang sinting yg bercanda dengan kematian orang tuanya? Otak gue berputar, entah bagaimana, sekelebat tentang kematian. Apa yg akan gue lakukan kalau i'm in her shoes? Gue pernah menghadiri beberapa upacara kematian ayah dari teman atau sodara, dan setiap upacara membuat gue berpikir, gimana kalau kejadian ke gue? Akankah gue kuat? Ataukah gue akan menjadi orang paling cemen sedunia, mengingat gue masih sangat ketergantungan sama orang tua gue? Entahlah..
Yang gue tau hanyalah setiap makhluk akan melalui proses lahir-tua-sakit-mati dan tidak terkecuali orang2 sekitar gue. Gue harus mengandalkan diri gue sendiri, gue harus bisa mandiri dan malah membantu orang tua gue menghadapi hari2 tuanya nanti. Itu saja yang bisa gue pikirkan sebagai jalan keluar terbaik..
人生有两件事不能等:第一是行孝,第二是行善。
Pepatah mengatakan ada 2 hal yang tidak dapat ditunda dalam hidup seseorang : pertama berbakti, kedua berbuat kebaikan. Semoga gue dapat mengamalkannya. semoga...
No comments:
Post a Comment