Thursday, February 24, 2011

Dosen Pembimbingku

Hari ini gue pulang dengan tampang paling cengo, pikiran gue kosong tapi kepala gue rasanya beraaaaaaat banget. Astafirulagh! Gue baru sadar, gue blom siap mental. Harusnya gue masih tenang2 KP di luar sana. But there's no turning back.

Hari ini diawal dengan kelas KP dengan dosen yg ga jelas siapa apa kapan bagaimana di mana dan mengapa ga pernah muncul. Maka kami membubarkan diri dan makan siang pukul 11. Ya. Karena pukul 11 gue ada bimbingan TA sama pak bos.

Gue dibilang pendiem sejak KP, padahal dulu katanya lincah, gue bingung dan iya2in aja. Trus habis dibaca kerjaan gue, dibilang, makanya jangan KP mulu. Padahal td pagi gue hampir menerimatawaran ngasma lagi. Ya, gue c yg nanya2 kepo sekarang asma sapa.. Eh malah ditawarin, gue mana mau nolak. Tapi pak bos udah ngomong gini, bisa2 ga selamat TA gue.

Mungkin pada bagian ini gue masih merasa aman, karena so far my progress still good, yaaaa gue belom acc sama bu dosen. Pak bos pernah bilang, bu dosen ini bisa dibilang dewanya kampus sebelah. Dan memang gue bisa merasakan aura2 berbeda saat DKV 5 sama beliau, sungguh sosok yang intelek dan berwawasan luas.

Tadi kita bimbingan sama beliau, telat setengah jam. Dan untungnya, beliau menanggapi dengan santai. Saat duduk di meja persegi dan mulai proses bimbingan, dimulailah...

Caranya bicara, intonasinya, mimiknya, suaranya, body languagenya, luar biasa gue merasakan ia adalah dosen intelek nomor 3 di kampus gue, setelah bapak periklanan dan bapak kemeja biru. Sungguh gue ternga-nga mendengar bu dosen bicara dari 1 hal ke hal lain dan tampaknya semua topik yg kami ajukan, beliau menguasainya, yaaaa, kecuali punya gue, sign system.

Lalu gue mulai ragu, apa benar sign system masuk ke DKV drpd ke teknik? Gue labil. Apalagi diberi pertanyaan2 yg rasanya membuat gue buntu dan sampai terbersit ide untuk ganti topik. Gue kalah mental. Gue seperti kerupuk, tempe, whatever.

Gue udah berusaha mempertahankan judul gue. Lalu gue pulang dengan feeling ga enak. Kepala gue kayak lg gele, jantung gue kek lagi disko dan pikiran gue melayang ga tau ke mana. Gue pun sampai rumah dan langsung menuju dapur cari pelampiasan.

Gue curhat sama Mom, yang ternyata adlaah pilihan yg agak salah karena Mom ngeluarin 1 info yg menjadi bumerang bagi judul gue. Gue bego mampus. Rasanya kek disamber petir di siang bolong (ada ga sih ungkapan kek gitu) Intinya gue kaget banget.

Gue coba untuk lupain, masa bodo, ga ada yg tau, gue ga mau kasih tau. Gue ga tau kog.

Tau ahhhh bodo...

No comments:

Post a Comment