Saturday, October 9, 2010

Kawinan Massal




Halo semuanya, kali ini gue akan melaporkan apa-apa saja yang telah gue alami di Hotel Mulia malam ini.

Berawal dari sebuah surat undangan dari rekan, pernikahan anak gadisnya yg tertua dengan seorang kaya raya akan dilaksanakan hari ini di Hotal Mulia. Mendengar nama Hotel Mulia, kebayang kan akan jadi betapa cool dan mewahnya?

Kenyataan berbicara lain. Semewah apapun hotelnya, fasilitasnya atau sebanyak apa pun makanannya, semua hancur saat ternyata ruangan penuh sesak sama manusia2. Gue jujur aja ga berasa lagi di pesta nikahan, lebih tepat gue katakan kek lagi berpepes ria di Petak Sembilan, atau kalau lu ga tau apa itu Petak Sembilan, bisa gue ganti jadi suasana hunting baju di Mangdu. Kebayang ga sih lu? Bedanya, yang lu hunting di sini adalah makanan2 hotel bintang 5.

Tapi sekali lagi gue kecewa, makanannya ga ada yang vegetarian. Hikshiks. Gue sengsara dan hanya bisa makan kue2 dan side dishes lainnya : ice cream, obanyaki (pancake Jepang atau dorayaki gitu), kentang goreng, mousse, salad. Dan ternyata kapasitas perut gue emang bukan kuli, baru makan dikit gue udah eneg setengah mampus. Ditambah hiruk pikuk ruangan, napas aja ampe megap2 bak ikan mas kehabisan aer.

Well, gue paling suka sama suasana hotel (bukan di dalam ruangan resepsi, tapi di luarnya, di hotelnya sendiri) di mana lampunya kuning temaram, hangat dan mewah. Tak pake ba-bi-bu lagi, kamera pun berjepretan di mana-mana, termasuk gue. Kapan lagi, bo?!



Lalu kita pun berniat pulang setelah mencoba satu per satu makan di dalam (kog jadi wisata kuliner??). Kita menukarkan kupon menjadi souvenir. Isinya spa cream keknya. Gue ga ngerti lha, ga gue banget gitu. Sebenernya gue nungguin pelemparan bunga, tau2 aja gue dapet BB atau iPod kek si Abang. Hahahha. Sayangnya, gue udah diajak pulang.

Tunggu punya tunggu, mobil kog ga nyampe2 di depan lobby, akhirnya kita masuk lagi dan beruntungnya ketemu sama anak super gaul! KayKay! Omaigat! Dia thu so adorable! I want to have one! Hahaha

Intinya kita nunggu mobil hampir 45 menit, mau tau kenapa? Karena parkiran lt 1 dan 2 dikhususkan untuk mobil2 Alphard dan Mercy (mobil bos) jadi, parkiran di atas ditutup semua sampe yg bos2 itu mobilnya turun semua. Kentut. Diskriminasi thu!

Banyak banget yg bisa gue petik hari ini sebagai pelajaran. Dan gue akan merangkumnya di bawah sini.

Pernikahan itu merupakan sesuatu yang sakral. Benar? Gue sih berharap, wedding day gue bisa berkesan banget bagi semua gue, keluarga gue, dan semua pihak yang diundang. Masalahnnya, zaman sekarang, orang ke kawinan rata2 kerjanya cuma hunting makanan. Benar?? Karena jujur, gue juga begitu kog! Kenapa? Karena seolah-olah emang dirancang untuk seperti itu! Dan itu sangat menyebalkan.

Kadang gue sebel banget sekaligus sedih pas liat pengantinnya dikacangan sama hadirin yang sibuk membidik target makan selanjutnya. Mereka padahal udah nyiapin ini semua capek2, dan mereka kaga makan selama resepsi, tapi tega2nya kita makan di depan dia. Gue sih sakit ati!

Nah,dengan sistem SMP (Sudah Makan Pulang), pesta belum kelar pun kita udah pulang. Dan yang diobrolkan di perjalanan pulang biasanya adalah tentang makanannya, enak ga. Itu yang gue denger selama ini di jalan pulang, biasa, pembicaraan emak2. Biasanya gue lgsg tepar habis pesta gitu, entah kebanyakan makan atau emang capek.

Untuk itulah, gue pengen pesta gue nanti bener2 dirancang untuk kebahagiaan gue! Gue ogah dikacangin kek mempelai pria tadi.Berikut rancangan pernikahan gue. Syukur2 bisa terwujud ya!

1. Apa pun budaya laki gue nanti, yg namanya upacara minum teh (phang teh) wajib ada. Selain untuk menghormati dan meminta restu dari para tetua, lumayan buat nutupin modal kawin. Wakakak!!!!

2. Pastinya gue menganut sistem makan meja (jangan artikan secara etimologi, ini makna hanya personifikasi!). Kenapa? Karena kalau makan jalan, orang akan lalu lalang. Berantakan. Dan lagi, makanan pasti banyak yang sisa, karena kalau mereka ambil kebanyakan, ga sanggup makan atau ga enak, mereka tinggal taruh di lantai. Kalau makan meja kan menunya seuprit2 thu. Mau makan aja rebutan, jadi mereka bisa lebih menghargai makanan. Trus kalau makan meja, pengantinnya bisa ikutan makan di mejanya sendiri, sama orang tua dan mertua. Enak aja lu pada makan, gue kelaperan di singgasana. Sorry yey!

3. Gue akan bikin aturan maen, yang makannya nyisa, denda cepekceng! Hahaha, gag lha, canda. Gue belum kepikiran gimana caranya supaya orang ga buang2 makanan. Dan yang pasti soal makanan, gue pengen ada yg vegetarian. Kalau bisa semua vege, biar nikahan gue ga bikin karma. Hahaha. Tapi gue ga mau yg modelnya chinese food yg ada mie goreng sama ikan asem manis. Gue pengen makanan spesifik seperti sushi atau mungkin kerak telor?? Hmm, patut dicoba.

4. Gue berencana cuma mengundang keluarga, kerabat dan sahabat. Sisanya, gue kasih oleh2 foto dan cerita aja. Hahaha. Sadis memang. Tapi biasanya, kalau org2 yg ga deket2 banget sama kita diundang, mereka kurang concern sama nikahannya. Jadi ya, seperlunya saja lah, jangan ampe undang ribuan orang, bukan kawinan malah kek nonton konser.

5. Kalau bisa, yg ngurus adalah temen2 gue sendiri sesama anak DKV. Biar murah. *lho???* Gue berniat mengurus sendiri konsepnya dll, tapi karena ga mungkin, gue pgn kolaborasi sama lulusan DKV angkatan gue, sekalian kumpul2, sekalian ngasih kerjaan, sekalian hemat, sekalian menjaga tali silaturahmi. Dan biasanya kan temen lebih ngerti apa yg kita inginkan.

6. Ohya, satu lagi, entah kenapa, gue pengen banget married di gereja, walaupun gue bukan seorang Kristiani. Keknya keren gitu, baca sumpah di depan om pendeta atau pastor.

Mungkin kalau lu baca rencana married gue ini, lu bakalan ogah dateng. Hahaha. Tapi itu yg gue inginkan jauh dari lubuk hati paling dalam dan kelam. Masalahnya cuma satu : belom ada calonnya. Gue masih jomblo :(

Temen2, kalau kalian, ingin wedding yg seperti apa sih?? Share donk. Buat nambah masukan. (udah kek kebelet kawin aja)


No comments:

Post a Comment